Rabu, 04 Juli 2012

Pejabat Pemerintahan Indonesia Menggunakan Teknik Karir Selebritis

Pejabat Pemerintahan Indonesia Menggunakan Teknik Karir Selebritis          

Pencapaian sebuah karir politik tidak mentolerir cara apapun.Diciptakan lah suatu teknik pencapaian suatu  obyek mendapatkan keuntungan financial yang disebut social authority. Rangkaian indah suatu perbuatan mencari perhatian dari rakyat lugu.Teknik ini bila sejenak dipahami memiliki rating setingkat dengan teori konspirasi, Hanya bedanya tak ada keraguan dalam menampakkan wujud aslinya. Banyak sekelompok organisasi yang membanggakan pentolan organisasinya, dengan cara mempublikasikan secara brutalisme tanpa pola, bak selebritis yang sedang dilanda gosip berkepanjangan.bahkan tidak ada keraguan seorang manajemen keartisan suatu partai politik tertentu ikut turut andil memaniskan sensasi gosip tersebut.
Dengan melemah Sang Dewa Indonesia mendapat  perhatian rakyatnya. Lalurakyat mulai terpukau dengan aksi drama yang hebat di awalnya saja tetapi menjadi petaka di akhir cerita. Rakyat Berteriak” Berikan Kami tontonan yang segar “ lalusang illusioner negara mulai menampilkan scene terbaik denbgan angel kamera yang disorot dari sudut neraka. Dengan Alunan musik  yang senandung mereka berdiri tanpa malu mempertontonkan kesombongan ,seolah telah terbiasa berakting di depan kamera.Penonton terhanyut dengan pembawaan karakter yang Sang dramatisir Negara, sampai – sampai tak setitik air mata pun yang dapat di uraikan rakyat kembali, dikareanakan suguhan aksi yang berkali –kali menipu mereka.Sungguh benar adanya jikalau Indonesia menganut konstitusi demokrasi, disebabkan kenyataan bahwa rakyat yang memberiakan rasa kasihan yang dalam terhadap pejabat pemerintah Indonesia, dan bukan sebaliknya. Menuju karir populer politik Sang Pejabat Pemerintah Indonesia tidaklah mudah tanpa kesetiaan Rakyat sebagai Fan abadi dan berbudi Oleh karena itu, selaku Rakyat Indonesia kita berharap untuk sensasi fantastik yang lebih baik dari Sang Ahli – Ahli Demokrasi Indonesia.


Written By : Robby Viory Fansya

0 komentar:

Posting Komentar