Jumat, 21 Juni 2013

Sendiri Itu Alami

Terkadang sendiri setelah putus cinta lalu tidak mempunyai seorang kekasih dijadikan alasan mengapa kita sering berlebihan menilai keadaan sekitar, contoh seseorang dalam keadaan jomblo berlebihan menilai dirinya seperti anak yang broken home,mengalami kekerasan dalam rumah tangga,seperti anak yatim piatu semuanya dirasakan seakan dunia telah berakhir, itu alay men. Gw kutip ini dari seorang komikus Muslim, orang yang sedang ribut dengan pacarny terkesan berlebihan di social chat contoh Facebook Status di ganti menjadi Lajang, knp sewaktu ribut dengan orangtua status lu juga gak diganti yatim. Lalu Twitter, orang  yang lagi galau tweet nya terkesan mendeskripsikan dirinya hampir mampus hidup tanpa Doi (berharap time line lu di liat sama doi) itu miris men. Ini yang lebih miris ,mungkin seebagian dari lu-lu pernah ngalamin. Dalam 3x1 hari lu mengingatkan pacar untuk jangan lupa makan. Inget men, nyokap lu aj jarang lu ingetin untuk makan. Kenapa gak lu coba yang lebih bermanfaat seperti mengingatkan pacar lu buat cukur bulu ketek, atau jangan lupa cebok, atau juga "jangan lupa nafas ya yank" itu lebih terhormat men! Om gw pernah bilang nanti suatu saat lu bakal ngalamin sewaktu ketemu jodoh lu. Logika udah gak kepake, walau bagaimanapun jeleknya,baunya,miskinnya pacar lu. Lu bakalan mendadak jadi orang idiot nerima ikhlas dunia Lillahitaala dengan jiwa yang lu anggap waras karena ini berdasarkan cinta men ( salut buat om gw yang move on) Cinta itu membahagiakan diri bro, gak ada di istilah buku karya shakespear cinta itu siksa lahir dan batin. Aturan bertahan hidup yang penting harus diingat " Don't be A Heroooo"

0 komentar:

Posting Komentar